Sabtu, 11 Juni 2011

Etika Memberikan Quran pada Teman Nasrani Agar Tidak Tersinggung

Assalamu'alaikum
Saya ingin menanyakan bagaimana caranya saya mengirimkan Quran dan Terjemahnya pada teman saya yang masih Nasrani, tetapi saya tidak membuatnya marah dan tersinggung? Saya ingin sekali dia mendapat hidayah Islam dari Allah SWT. Hanya saja saya bingung bagaimana saya mengatakan padanya saat memberikan Quran tersebut? Jazakumullah khair sebelumnya.
Wassalamu'alaikum


jawaban

Assalamu 'alaikm warahmatullahi wabarakatuh,
Bila anda mengharapkan teman anda yang belum seagama dengan anda untuk masuk Islam, maka sebenarnya tidak selalu harus dengan memberinya kitab suci Al-Quran. Memberinya kitab suci Al-Quran memang salah satu pilihan, akan tetapi pilihan itu tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, kondisi serta arah pembicaraan.

Sebab bisa jadi seperti yang anda khawatirkan, begitu anda beri hadiah Al-Quran, malah dia tersinggung, marah dan merasa dipaksa atau dipojokkan untuk masuk Islam. Padahal bisa jadi maksud anda itu baik dan mulia, namun bila tidak memperhatikan banyak faktor, maksud mulia itu bisa berubah menjadi bencana. Dan ini tentu tidak kita harapkan, bukan?

Satu hal yang pasti dalam masalah ini dan harus anda terima, yaitu kita ini hanya bisa berupaya, mengajak, menghmbau atau berharap. Adapun bagaimana hasilnya, semua sudah menjadi ketetapan Allah SWT.


Bukankah Rasulullah SAW telah berkali-kali membujk pamanda tercinta -Abi Thalib- untuk mengucapkan dua kalimat syahadat? Namun akhirnya, dia mati tanpa pernah menjadi orang beriman. 
Dalam hal ini Maha Benar Allah ketika berfirman:

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. Al-Qashash: 56)

Kalau harapan dan upaya seorang nabi Muhammad SAW yang merupakan kekasih Allah, masih mungkin gagal dan tidak memenuhi harapan, apa lagi dengan harapan dan upaya kita, yang hanya manusia biasa serta banyak dosa.

Karena itu selain upaya, panjatkanlah doa kepada Allah SWT, agar teman Anda itu diluruskan jalannya, diterangi hidupnya, dimudahkan urusannya dalam menerima hidayah. Semoga Allah SWT berkenan menggiringnya masuk ke dalam agama-Nya, sehingga bisa berkumpul bersama orang-orang yang beriman.

Dahulu doa Rasulullah SAW kepada Allah agar Umar bin Al-Khattab masuk Islam ternyata didengar-Nya. Meski sesungguhnya beliau SAW memohon agar dua orang Umar yang masuk Islam, namun dikabulkan hanya seorang saja dari keduanya, yaitu Umar bin Al-Khattab ra.

Hari ini tidak ada salahnya buat Anda untuk memanjatkan doa bizhahril ghaib. Maksudnya, tanpa harus yang bersangkutan tahu bahwa anda sedang mendoakannya. Doakan di tengah malam ketika Anda sedang bersujud kepada Allah, di tengah orang sedang tertidur pulas. Doakan dengan suara yang lemah lembt, mintalah kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Memberi hidayah kepada hamba-hamba-Nya. Doa yang murni dan ikhlas serta datang dari hati nurani yang paling dalam.

Tips-tips berikut ini barangkali bisa Anda jalankan juga dalam upaya mengajak orang masuk Islam.

1. Jadilah Teladan dalam Ber-Islam.
Maksudnya sebelum anda mengajak orang masuk Islam, praktekkan terlebih dahulu semua ajaran Islam di dalam diri anda. Sebab kebanyakan orang tidak mau masuk Islam justrui karena melihat bahwa yang mengajaknya saja belum serius menjalankan agama.


Shalat-lah 5 waktu tepat pada waktunya dan jadikan shalat itu sebagai smber kekuatan jiwa anda, tunaikan zakat anda sesuai aturan, puasa-lah di bulan Ramadhan jangan pernah ditinggal, tutuplah aurat sebagaimana diperintahkan, tunaikan amanah, penuhi hak-hak orang lain, jauhi fitnah, ghibah, bergunjing dan hal-hal yang merugikan orang lain.

Pendeknya semua ajaran Islam perlu anda lakukan dengan benar dan dengan motivasi ikhlas karena Allah. Barulah orang lain akan respek terhadap dakwah anda.

2. Ajaklah dengan Kelembutan, Bukan Paksaan
Mengajak orang lain masuk Islam tidak boleh dengan cara semena-mena, memaksa atau memojokkan. Biarlah orang tersebut yang menentukan sikapnya sendiri. 

Sebab Allah SWT telah berfirman:

Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl: 125)
Tidak ada paksaan untuk agama; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. (QS. Al-Baqarah: 256)

Namun sebagai amanat, Anda tetap punya kewajiban untuk menyampaikan informasi tentang agama Islam kepada siapapun yang bukan muslim. Karena itu dengan tetap menjaga adab dan sopan santun, sampaikanlah perlahan-perlahan dan dengan tidak mengurangi rasa hormat, semua hal yang terkait dengan prinsip ajaran Islam.

Wassalamu 'alaikm warahmatullahi wabarakatuh,  
Ahmad Sarwat, Lc.