Salah satu julukan bulan Ramadhan adalah Bulan Barokah atau sering kita sebut dengan berkah. Rasulullah s.a.w. dalam sebuah riwayat dari Ubadah bin Shamit bersabda "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan Barokah, di dalamnya Allah menyelimuti kalian dengan kebaikan, Allah menurunkan rahmat dan mengampuni kesalahan, pada bulan itu doa-doa dikabulkan, Allah menyaksikan kempetisi kalian dan Malaikat ikut meramaikan ibadah kalian, maka tunjukkan kepada Allah kebaikan dirimu, sesungguhnya orang yang hina adalah yang dihalangi dari rahmat Allah" (h.r. Thabrani).
Barokah maknanya kebaikan yang melimpah ruah yang tetap dan berkelanjutan pada kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya. Keberkahan pada harta artinya kebaikan dan manfaat yang melimpah ruah pada harta tersebut. Seseorang mungkin mempunyai harta yang jumlahnya tidak seberapa, namun karena barokah, harta tersebut menfaatnya besar sehingga dirasakan oleh pemiliknya dan orang disekillingnya lebih besar dari jumlahnya.
Seseorang yang diberi keberkahan rumah tangga adalah manakala rumah tangga itu walaupun sederhana namun bahagia, tenteram dan mengantarkan anggotanya menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas. Keberkahan pada keturunan manakala mereka menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan berakhlak mulia. Begitu juga keberkahan umur adalah manakala sepanjang umur kita banyak menghasilkan manfaat baik bagi diri kita, keluarga, masyarakat, negara dan bangsa serta meninggalkan sejarah harum. Dan ilmu yang diberkati adalah ilmu yang mengantarkan kepada keimanan pemiliknya dan mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
Barokah dapat dikatakan sesuatu yang kecil atau sedikit tetapi manfaatnya besar. Atau dalam kata lain barokah identik dengan efesiensi dalam kehidupan moderen kita. Barokah merupakan nilai ideal bagi seorang muslim. Oleh karenanya banyak sekali redaksi doa yang diajarkan Rasulullah s.a.w. agar meminta barokah di setiap tindakan dan amalan kita.
Seseorang yang diberi keberkahan rumah tangga adalah manakala rumah tangga itu walaupun sederhana namun bahagia, tenteram dan mengantarkan anggotanya menjadi pribadi-pribadi yang berkualitas. Keberkahan pada keturunan manakala mereka menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan berakhlak mulia. Begitu juga keberkahan umur adalah manakala sepanjang umur kita banyak menghasilkan manfaat baik bagi diri kita, keluarga, masyarakat, negara dan bangsa serta meninggalkan sejarah harum. Dan ilmu yang diberkati adalah ilmu yang mengantarkan kepada keimanan pemiliknya dan mendatangkan manfaat bagi kehidupan.
Barokah dapat dikatakan sesuatu yang kecil atau sedikit tetapi manfaatnya besar. Atau dalam kata lain barokah identik dengan efesiensi dalam kehidupan moderen kita. Barokah merupakan nilai ideal bagi seorang muslim. Oleh karenanya banyak sekali redaksi doa yang diajarkan Rasulullah s.a.w. agar meminta barokah di setiap tindakan dan amalan kita.
Apakah barokah merupakan karunia Allah semata ataukah dapat kita upayakan? Para ulama mengumpulkan beberapa perkara dan amalan yang berpotensi mendatangkan barokah berdasarkan dalil-dalil sbb:
- Membaca AL-Quran. Setidaknya empat ayat al-Qur’an Allah yang menegaskan bahwa kitab suci al-Quran membawa barokah, diantaranya firman Allah: “Inilah kitab yang Aku turunkan dan diberkati, maka ikutilah ia dan bertaqwalah agar engkau dikasihani” (AL-An’am:155).
- Taqwa dan Iman. Allah berfirman “Seadainya penduduk kampung ebriman dan bertaqwa maka Aku bukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi” (Al-A’raf:96).
- Membaca basmalah pada setiap pekerjaan. Rasulullah s.a.w. bersabda:”Setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan basmalah terputus dari keberkahan” (h.r. Ahmad).
- Makan bersama-sama. Rasulullah s.a.w. bersabda “Makanan dua orang cukup untuk tiga dan makanan tiga orang cukup untuk empat”(h.r. Bukhari).
- Sahur, seperti ditegaskan sebuah hadist “sesungguhnya pada sahur terdapat barokah” (h.r. Muslim).
- Air Zamzam. Meminum air Zamzam dapat mendatangkan keberkahan, karena air Zamzam adalah salah satu tanda-tanda keberkahan Allah yang diberikan kepada Nabi Ismail a.s..
- Memakan buah atau minyak Zaitun. Al-Qur’an menegaskan bahwa buah Zaitun adalah tumbuhan yang diberkati seperti tercantum dalah surah Al-Nur ayat 35.
- Lailatul Qadar adalah malam yang mendapatkan barokah seperti ditegaskan dalam al-Quran “Aku Turunkan (al-Qur’an) pada malam yang diberkati, sesunggunya Aku adalah Dzat Yang Memberi peringatan” (Al-Dukhan:3).
- Sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha juga mendatangkan keberkahan.
- Mengkonsumsi makanan halal mendatangkan keberkahan, sebaliknya makanan yang haram menjauhkan dari keberkahan.
- Memperbanyak syukur. Allah berfirman “Sekiranya kalian bersyukur, maka niscaya akan Aku tambahi” (Ibrahim:7).
- Bersedekah juga akan mendatangkan keberkahan, khususnya pada harta. Allah menjanjikan bagi mereka yang bersedekah akan dilipat gandakan pahalanya dan diganti sepuluh kali lipat hingga tujuh ratus kali lipat.(h.r. Bukhari Muslim)
- Menyambung tali silaturrahmi, seperti yang dipesankan oleh Rasulullah s.a.w. bahwa silaturrahmi dan bertetangga yang baik akan meramaikan kehidupan menambah umur. (h.r. Ahmad dll.).
- Bekerja di pagi hari. Rasulullah s.a.w. pernah berdoa “Ya Allah berkatilah umatku pada pagi hari mereka” (h.r. Abu Dawud).
- Menikah juga merupakan pekerjaan yang mendatangkan keberkahan. Rasulullah s.a.w. selalu mendoakan orang yang menikah dengan keberkahan.
Dari amalan-amalan yang mendatangkan barokah tersebut banyak di antaranya yang terkait dengan bulan Ramadhan. Itulah mengapa bulan Ramadhan adalah barokah. Selain itu bulan Ramadhan semuanya juga menyimpan makna barokah, yaitu amalan yang sedikit, waktu yang relatif pendek, namun pahala dan manfaatnya dilipatgandakan. Semoga kita mendapatkan keberkahan Ramadhan. Ameen.
Muhammad Niam
Dewan Asatidz PV