Selasa, 29 Mei 2012

Cincin Nabi Sulaiman. A.S

Nabi Sulaiman alaihissalam mempunyai cincin Yang berasal dari langit yang memiliki empat sisi.

Diantara sisinya tertulis kata “Laa Ilaha Illallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rosuuluhu,

artinya : ‘Tidak ada tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya”

Pada sisi kedua tertulis,”Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya,

artinya : ‘Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki”

Pada sisi ketiga tertulis,”Kullu syai’in Haalikun Illalloh.

Artinya : ‘Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah.”

Dan pada sisi keempat tertulis,”Tabarokta Ilahiy Laa Syariika Laka.



artinya : ‘Maha suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan dan awan.
(Wahab bin Muhbih, Mukhtashor Tarikh Dimasyq juz III)

pada saat Sulaiman ke kamar kecil maka jin yang menyerupai Sulaiman mendatangi budak perempuannya tanpa ada kecurigaan darinya. Jin itu lalu mengambil cincin tersebut darinya, meletakkannya di jarinya dan langsung pergi ke istana Sulaiman serta duduk diatas singgasananya.

Berdatanganlah para tentaranya dari golongan manusia, jin dan burung dan mereka semua berdiri dihadapannya sebagaimana biasanya.

Mereka menyangka bahwa ia adalah Sulaiman.

Tatkala Sulaiman keluar dari kamar kecil dan meminta cincin dari budak perempuannya itu lalu budak perempuan itu melihat kearahnya dan tampak terdapat perubahan didalam penampilannya.

Budaknya pun bertanya,”Siapa kamu?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Budak itu berkata kepadanya, Sulaiman telah mengambil cincinnya, dia sudah pergi dan duduk diatas singgasananya. Sulaiman pun menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya.

Kemudian Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang agar memberikannya makanan sambil mengatakan, Aku Sulaiman bin Daud.” Namun orang-orang tidak mempercayainya . Sulaiman berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala ini selama 40 hari.

Sampailah Sulaiman di tepi pantai dan dia menyaksikan sekelompok nelayan lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan.

Kemudian As-Syayyid Al-Jalil Ashif bin Barkhoya (Perdana Mentri) berkata,”Wahai orang-orang Bani Israil sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakuan diwajahnya.”

Tatkala jin yang duduk di singgasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuangnya.

Cincin yang dibuang itu lalu dimakan oleh ikan yang kemudian ikan itu dijaring oleh Sulaiman dengan izin Allah swt. Dan ketika Sulaiman menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapati cincinnya berada didalamnya lalu dia pun memakainya di jarinya dan bersujud syukur kepada Allah swt. Setelah itu dia kembali ke singgasananya dan duduk diatasnya sebagaimana disebutkan didalam firman Allah swt :

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًاثُمَّ أَنَابَ

Artinya : “dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.”
(QS. Shaad : 34) –

(Bada’i az Zuhur fii Waqo’i ad Duhur juz I hal85)